
Halo sobat militia!
Di tengah gempuran game FPS modern yang penuh dengan Battle Pass, skin warna-warni, dan mekanik super kompleks, terkadang ada rasa rindu untuk kembali ke barak latihan. Kembali ke masa di mana semuanya lebih sederhana, lebih murni, dan lebih fokus pada satu hal: adu skill menembak.
Game-game lawas ini bukan sekadar kenangan; mereka adalah monumen. Para veteran perang digital yang menciptakan cetak biru untuk semua game tembak-tembakan yang kita nikmati hari ini. Kali ini, Gamemilitia akan mengajakmu dalam misi nostalgia untuk memberi hormat pada 5 legenda FPS yang tidak hanya bersejarah, tetapi juga masih sangat seru untuk dimainkan sampai sekarang.
Kunci dan kokang senjatamu, kita kembali ke masa keemasan!
1. Counter-Strike 1.6 (2000)
Sang Legenda Taktis
Sebelum ada Valorant dengan skill magis atau Rainbow Six Siege dengan tembok yang bisa dihancurkan, ada Counter-Strike 1.6. Inilah game yang mempopulerkan genre FPS taktis berbasis tim. Konsepnya sederhana: Teroris melawan Anti-Teroris, satu bom, dua bombsite. Namun di balik kesederhanaan itu, ada kedalaman strategi yang tak terbatas.

Apa yang Membuatnya Legendaris?
CS 1.6 adalah ujian skill murni. Tidak ada Aim Down Sight (ADS), tidak ada health regeneration, dan ekonomi senjata yang brutal. Kemenangan ditentukan oleh bidikan presisi, pengetahuan peta (de_dust2 selamanya!), dan kerja sama tim yang solid. Satu headshot dari Desert Eagle bisa mengubah jalannya ronde.
Kenapa Masih Seru Dimainkan?
Gameplay-nya yang tanpa basa-basi terasa sangat memuaskan. Ini adalah tempat terbaik untuk mengasah fundamental FPS-mu. Komunitasnya, meskipun lebih kecil, masih aktif di server-server privat. Rasakan sensasi menegangkan saat menjadi orang terakhir yang harus menjinakkan bom!
2. Half-Life (1998)
Revolusi Penceritaan
Di saat game FPS lain hanya fokus pada aksi, Half-Life datang dan mengubah segalanya. Kamu bukan seorang tentara super, melainkan Gordon Freeman, seorang ilmuwan yang terjebak di tengah bencana eksperimen di fasilitas Black Mesa.

Apa yang Membuatnya Legendaris?
Half-Life merevolusi cara cerita disampaikan dalam game. Tidak ada cutscene yang memotong permainan. Semua cerita, dialog, dan peristiwa terjadi di sekitarmu secara real-time, menciptakan pengalaman yang luar biasa imersif. Desain levelnya jenius, memadukan pertempuran, teka-teki, dan eksplorasi dengan sempurna.
Kenapa Masih Seru Dimainkan?
Atmosfernya yang mencekam dan desain permainannya yang brilian masih terasa segar hingga hari ini. Jika grafis aslinya terlalu jadul untukmu, kamu bisa memainkan remake fantastis buatan fans yang sudah diresmikan, Black Mesa, yang tersedia di Steam.
3. Team Fortress 2 (2007)
Kekacauan Berbasis Kelas
Team Fortress 2 (TF2) adalah bukti bahwa game FPS tidak harus selalu suram dan serius. Dengan gaya visual kartun yang menawan dan karakter-karakter yang penuh kepribadian, TF2 mempopulerkan genre class-based shooter yang kini diadaptasi oleh game seperti Overwatch.

Apa yang Membuatnya Legendaris?
Sembilan kelasnya (Scout, Soldier, Pyro, Heavy, Spy, dll.) memiliki peran, senjata, dan gaya bermain yang sangat berbeda. Ini menciptakan dinamika tim yang luar biasa dalam mode permainan seperti Capture the Flag atau Payload. Ditambah lagi, game ini punya selera humor yang juara.
Kenapa Masih Seru Dimainkan?
Pertama, game ini Gratis! Kedua, komunitasnya masih sangat besar dan aktif. Gameplay-nya yang seru dan kacau membuatnya menjadi game yang sempurna untuk dimainkan bersama teman-teman.
4. Doom (1993)
Bapak dari Semua Game Tembak-Tembakan
Memberi hormat pada para legenda tidak akan lengkap tanpa menyebut sang kakek buyut. Doom bukanlah game FPS pertama, tapi dialah yang mendefinisikan dan mempopulerkan genre ini ke seluruh dunia. Kamu adalah Doomguy, seorang marinir luar angkasa yang sendirian melawan gerombolan iblis dari neraka.

Apa yang Membuatnya Legendaris?
Doom adalah tentang kecepatan, adrenalin, dan aksi tanpa henti. Gerakan yang super cepat, senjata-senjata ikonik (Super Shotgun!), dan desain level yang seperti labirin menjadi standarnya. Inilah game yang mengajarkan kita untuk terus bergerak atau mati.
Kenapa Masih Seru Dimainkan?
Gameplay-nya yang murni dan brutal adalah sebuah pelepasan stres yang sempurna. Doom bisa dijalankan di hampir semua perangkat (bahkan di kalkulator!). Ditambah lagi, komunitas modding-nya yang luar biasa telah menciptakan ribuan level dan konten baru, seperti mod Brutal Doom yang membuatnya semakin sadis.
5. Call of Duty (2003)
Lahirnya FPS Sinematik
Sebelum menjadi raksasa industri seperti sekarang, Call of Duty pertama adalah sebuah gebrakan. Dibuat oleh para veteran yang sebelumnya mengerjakan Medal of Honor: Allied Assault, game ini membawa pengalaman Perang Dunia II ke level yang lebih sinematik dan imersif.

Apa yang Membuatnya Legendaris?
Call of Duty membuatmu merasa seperti bagian dari sebuah pasukan, bukan pahlawan super sendirian. Misi pendaratan di Normandia dan pertempuran epik di Stalingrad disajikan dengan intensitas layaknya film Saving Private Ryan. Game inilah yang mempopulerkan mekanisme Aim Down Sights (ADS) yang kini menjadi standar di hampir semua game FPS.
Kenapa Masih Seru Dimainkan?
Kampanye single-player-nya adalah sebuah mahakarya sejarah yang masih sangat layak dimainkan. Ini adalah cara terbaik untuk melihat akar dari salah satu waralaba game terbesar di dunia dan merasakan sensasi pertempuran yang lebih membumi dan otentik.
Akhiran
Para veteran ini mungkin tidak memiliki grafis gahar, tapi jiwa dan gameplay solid yang mereka tawarkan terbukti abadi. Mereka adalah bukti bahwa fondasi yang kuat akan bertahan melintasi generasi.
Bagaimana menurut sobat militia? Game FPS lawas mana yang jadi favoritmu dan paling sering kamu mainkan lagi? Sampaikan di kolom komentar!
Baca artikel lainnya di gamemilitia.com